GOOD
HABITS, GOOD IDEA, GOOD PEFORMANCE
Rizky
Ahmad Fahrezi
Setiap nadi peradaban
membawa intensi ketertuntutan yang membingkai kepentingan, urgensi, interes,
atensi, dan keperluan. Dinamika zaman ibarat dualitas saga yang menghunuskan ujung
suratan manusia antara berjaya atau kandas. Kemajemukan persepsi ibarat murltiverse
of madness, menjadi pernak-pernik nuansa berpikir yang nantinya menjadi fondasi
apabila sangkar gunanya tepat dan bijak.
Generasi masa kini yang
tangannya bak alat kuasa dan pundaknya bak tumpu muatan baja, tentu diharap menjadi
persona positif, konstruktif, dan pemberdaya. Ditengah kompleksifitas kehidupan
dan kebutuhan, generasi masa kini memikul harapan untuk hadir menjadi lentera
terang yang akan diikuti oleh sejumlah tangan pengharap.
Good Habits
Generasi
masa kini perlu untuk memilih dan membangun kebiasaan baik sebagai penunjang
kejayaan orientasi. Perlu menciptakan dan mengembangkan ide sebagai instrument kreatifitas,
inisiasi perubahan, pendorong tindakan, dan pendukung kemajuan. Yang pada
akhirnya, kegemilangan peforma menjadi solid standing untuk menunjang
kompetensi, sumber inspirasi, dan menunjang transformasi positif.
Menurut
Andrews, habit adalah suatu rutinitas perilaku yang diulang-ulang secara
teratur dan cenderung terjadi tanpa disadari. Dari sudut pandang psikolog, habit
dipahami sebagai cara berpikir, keinginan, atau perasaan yang kurang lebih
tetap yang diperoleh melalui pengulangan pengalaman mental sebelumnya.
Jadi
habit adalah sebuah kebiasaan yang menjadi cerminan pola pikir dan
orientasi individu, sehigga habit dapat diartikan sebagai hasil dari
proses pemikiran dan kultural, juga dapat diartikan sebagai domain yang dapat
memberikan dampak pada pemikiran dan kultur lain. Terdapat satu irisan dimana habit
menjadi metode untuk diupayakan dan di manage sehingga nantinya didapati
tatanan yang diinginkan (pembiasaan).
Generasi
masa kini penting untuk menimbang dan
memiliah habit positif bagi dirinya. Dalam proses diri, habit menjadi
salah satu unsur vital yang dapat berpengaruh besar pada pemikiran dan karakter
generasi. Habit dapat muncul dari lingkungan dan sirkel pergaulan.
Sirkel yang baik, akan membawa pada habit kemajuan sebaliknya sirkel
yang toxic akan membawa pada keterpurukan.
Habit
juga menjadi hasil dari sebuah upaya, kebiasaan baik (Good Habits)
adalah hasil dari upaya positif menumbuhkan dan menularkan sikap positif pada setiap
aktivitas. Sebaliknya kebiasaan buruk (Bad Habits) menjadi buah dari
sikap buruk yang dimunculkan dari kecenderungan, tatanan, dan persona negatif.
Menghindari
lingkungan yang destruktif dan toxic menjadi salah satu langkah positif
untuk mewujudkan perkembangan diri dan kebiasaan baik (good habits). Ekosistem
yang buruk akan membawa pada situasi sulit dan penuh masalah. Sehingga sangat
perlu untuk menyaring setiap hubungan pertalian dan interaksi guna menggapai
tujuan yang diinginkan.
Tidak
hanya menolak pengaruh buruk dari luar, kebiasan baik juga harus dibangun, ditumbuhkan,
dan ditularkan. Good Habits adalah pola tindakan yang dilakukan secara
konsisten dan berdampak positif seperti disiplin waktu, rajin belajar, menjaga
kesehatan, upgrade personality, membangun mindset positif, fokus orientasi
pada tujuan masa depan, upgrade sistem, membantu sesama, aktif pada
kegiatan sosial, kontributif pada kepentingan umum, dan inisiatif dalam pemberdayaan
positif. Kebiasaan ini membentuk karakter yang kuat dan menjadi dasar dari tindakan
produktif setiap hari.
Sebaliknya
Bad Habits menjadi poin untuk dihindari seperti menunda pekerjaan,
boros, tidak disiplin, toxic, individual, hedon, NPD, diskriminatif,
tidak toleran, suka mendegradasi peran orang lain, merusak kepentingan umum dll.
Good Idea
Good
Idea
atau ide yang baik adalah hasil dari pola pikir kreatif dan terbuka. Orang yang
terbiasa berpikir kritis dan solutif akan lebih mudah menemukan ide yang bisa
mengubah keadaan. Ide yang baik sering kali muncul dari pengalaman, pengamatan,
atau bahkan dari kegagalan.
Ide
adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu pengamatan yang
secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat baru. Ide yang baik
muncul sebagai unsur keterbukaan pemikiran yang nantinya menjadi entri bagi pembaharuan
positif, dan transformasi kemajuan.
Generasi
masa kini perlu untuk menjadi individu yang bersahabat dengan ide. Ide muncul
bukan tanpa sebab, bukan tanpa trigger atau stimulan, ide muncul dari
usaha dan daya berpikir berdasarkan pengamatan, analisa, keterbukaan visi,
pengalaman, dan keterbukaan perspektif.
Generasi
masa kini perlu untuk mengusahakan keterciptaan ide tersebut. Mengingat
generasi masa kini menjadi figur yang diharapkan membawa bahtera peradaban untuk
mampu mengiringi dinamika kemajuan zaman bahkan bertransformasi menuju
kebaharuan gemilang. Generasi masa kini menjadi tonggak yang mengusung nasib
peradaban mendatang, dengan keterciptakan ide positif itulah tiang-tiang
penyangga kemajuan dapat ditegakkan.
Good
Idea
dapat ditemukan dengan keterbukaan pemikiran atau fleksibilitas pola pikir
(tidak kaku). Ide juga dapat dimunculkan dengan keterbukaan perspektif, artinya
tidak menjadi individu yang one absolute perspective sehingga mendiskreditkan
perspektif lain atau menganggap gagasannya yang paling baik tanpa menimbang gagasan
lain. Keterbukaan perspektif juga dapat dimanifestasikan dalam aktivitas brainstorming.
Brainstorming adalah proses pengumpulan ide lewat urun rembug
atau curah ide pendapat masing-masing peserta diskusi.
Good Peformance
Peformance
atau peforma dapat diartikan sebagai penampilan atau kinerja. Peforma dapat
dinilai berdasarkan kualitas fungsional, kualitas visual, atau kepuasan pihak
tertentu.
Good
Performance atau kinerja yang baik adalah hasil nyata
dari kebiasaan dan ide yang telah dibentuk. Ketika generasi memiliki kebiasaan
yang disiplin dan mampu mengembangkan ide-ide segar, maka performanya di
sekolah, tempat kerja, atau kehidupan sosial akan terlihat unggul dan menonjol.
Generasi
masa kini penting untuk mewujudkan peforma yang baik dan berdaya. Dengan peforma
gemilang, maka keberpihakan beragam sektor akan dapat diwujudkan, sehingga
penciptaan sistem positif dapat diupayakan. Generasi masa kini yang akan menjadi
figur pokok dalam sistem, tentu harus terlibat pada setiap aktivitas
penunjangan dan peningkatan sistem (up system). Dengan kinerja maksimal dan
potensi yang terlibatkan, maka pemberdayaan sistem bagi kesejahteraan khalayak
umum dapat diwujudkan.
Menurut
Bouquin, Performa adalah hasil tindakan. Pengukuran performa didefinisikan
sebagai “understood as the ex post evaluation of results” atau hasil
akhir sebagai evaluasi kerja. Sehingga dapat dimaknai bahwa peforma diraih
dengan tindakan nyata, upaya, dan kinerja optimal.
Berdasarkan pembahaan
diatas, dimaknai bahwa generasi masa kini penting untuk menciptakan, membangun,
menularkan, dan memilah kebiasaan baik bagi dirinya dan khalayak lain. Pembiasaan
rutinitas positif mampu memberikan stimulus energi baik bagi kehidupannya dan
kehidupan masyarakat sekitar.
Menjadi generasi yang
selalu memunculkan ide atau gagasan guna peningkatan mutu diri dan mutu sistem.
Generasi yang tidak terlalu eksklusif dan konservatif terhadap beragam perspektif,
sehingga mampu menciptakan interaksi ide yang menjadi trigger transformasi
kemajuan dan peningkatan kualitas.
Kebiasaan baik membentuk
cara berpikir, ide yang baik mengarahkan tujuan, dan kinerja yang baik
membuktikan hasilnya. Jika ketiganya berjalan beriringan, maka kesuksesan bukan
lagi hal yang mustahil.
REFERENSI
:
Arief,
M. Miftah dkk. 2022. “Teori Habit Perspektif Psikologi Dan Pendidikan Islam”. Ri'ayah.
Vol. 7, No. 1.
0 Comments