GOOD HABITS, GOOD IDEA, GOOD PEFORMANCE

 

GOOD HABITS, GOOD IDEA, GOOD PEFORMANCE

Rizky Ahmad Fahrezi

Source gambar : freepik.com

Setiap nadi peradaban membawa intensi ketertuntutan yang membingkai kepentingan, urgensi, interes, atensi, dan keperluan. Dinamika zaman ibarat dualitas saga yang menghunuskan ujung suratan manusia antara berjaya atau kandas. Kemajemukan persepsi ibarat murltiverse of madness, menjadi pernak-pernik nuansa berpikir yang nantinya menjadi fondasi apabila sangkar gunanya tepat dan bijak.

Generasi masa kini yang tangannya bak alat kuasa dan pundaknya bak tumpu muatan baja, tentu diharap menjadi persona positif, konstruktif, dan pemberdaya. Ditengah kompleksifitas kehidupan dan kebutuhan, generasi masa kini memikul harapan untuk hadir menjadi lentera terang yang akan diikuti oleh sejumlah tangan pengharap.

Good Habits

Generasi masa kini perlu untuk memilih dan membangun kebiasaan baik sebagai penunjang kejayaan orientasi. Perlu menciptakan dan mengembangkan ide sebagai instrument kreatifitas, inisiasi perubahan, pendorong tindakan, dan pendukung kemajuan. Yang pada akhirnya, kegemilangan peforma menjadi solid standing untuk menunjang kompetensi, sumber inspirasi, dan menunjang transformasi positif.

Menurut Andrews, habit adalah suatu rutinitas perilaku yang diulang-ulang secara teratur dan cenderung terjadi tanpa disadari. Dari sudut pandang psikolog, habit dipahami sebagai cara berpikir, keinginan, atau perasaan yang kurang lebih tetap yang diperoleh melalui pengulangan pengalaman mental sebelumnya.

Jadi habit adalah sebuah kebiasaan yang menjadi cerminan pola pikir dan orientasi individu, sehigga habit dapat diartikan sebagai hasil dari proses pemikiran dan kultural, juga dapat diartikan sebagai domain yang dapat memberikan dampak pada pemikiran dan kultur lain. Terdapat satu irisan dimana habit menjadi metode untuk diupayakan dan di manage sehingga nantinya didapati tatanan yang diinginkan (pembiasaan).

Generasi  masa kini penting untuk menimbang dan memiliah habit positif bagi dirinya. Dalam proses diri, habit menjadi salah satu unsur vital yang dapat berpengaruh besar pada pemikiran dan karakter generasi. Habit dapat muncul dari lingkungan dan sirkel pergaulan. Sirkel yang baik, akan membawa pada habit kemajuan sebaliknya sirkel yang toxic akan membawa pada keterpurukan.

Habit juga menjadi hasil dari sebuah upaya, kebiasaan baik (Good Habits) adalah hasil dari upaya positif menumbuhkan dan menularkan sikap positif pada setiap aktivitas. Sebaliknya kebiasaan buruk (Bad Habits) menjadi buah dari sikap buruk yang dimunculkan dari kecenderungan, tatanan, dan persona negatif.

Menghindari lingkungan yang destruktif dan toxic menjadi salah satu langkah positif untuk mewujudkan perkembangan diri dan kebiasaan baik (good habits). Ekosistem yang buruk akan membawa pada situasi sulit dan penuh masalah. Sehingga sangat perlu untuk menyaring setiap hubungan pertalian dan interaksi guna menggapai tujuan yang diinginkan.

Tidak hanya menolak pengaruh buruk dari luar, kebiasan baik juga harus dibangun, ditumbuhkan, dan ditularkan. Good Habits adalah pola tindakan yang dilakukan secara konsisten dan berdampak positif seperti disiplin waktu, rajin belajar, menjaga kesehatan, upgrade personality, membangun mindset positif, fokus orientasi pada tujuan masa depan, upgrade sistem, membantu sesama, aktif pada kegiatan sosial, kontributif pada kepentingan umum, dan inisiatif dalam pemberdayaan positif. Kebiasaan ini membentuk karakter yang kuat dan menjadi dasar dari tindakan produktif setiap hari.

Sebaliknya Bad Habits menjadi poin untuk dihindari seperti menunda pekerjaan, boros, tidak disiplin, toxic, individual, hedon, NPD, diskriminatif, tidak toleran, suka mendegradasi peran orang lain, merusak kepentingan umum dll.

Good Idea

Good Idea atau ide yang baik adalah hasil dari pola pikir kreatif dan terbuka. Orang yang terbiasa berpikir kritis dan solutif akan lebih mudah menemukan ide yang bisa mengubah keadaan. Ide yang baik sering kali muncul dari pengalaman, pengamatan, atau bahkan dari kegagalan.

Ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu pengamatan yang secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat baru. Ide yang baik muncul sebagai unsur keterbukaan pemikiran yang nantinya menjadi entri bagi pembaharuan positif, dan transformasi kemajuan.

Generasi masa kini perlu untuk menjadi individu yang bersahabat dengan ide. Ide muncul bukan tanpa sebab, bukan tanpa trigger atau stimulan, ide muncul dari usaha dan daya berpikir berdasarkan pengamatan, analisa, keterbukaan visi, pengalaman, dan keterbukaan perspektif.

Generasi masa kini perlu untuk mengusahakan keterciptaan ide tersebut. Mengingat generasi masa kini menjadi figur yang diharapkan membawa bahtera peradaban untuk mampu mengiringi dinamika kemajuan zaman bahkan bertransformasi menuju kebaharuan gemilang. Generasi masa kini menjadi tonggak yang mengusung nasib peradaban mendatang, dengan keterciptakan ide positif itulah tiang-tiang penyangga kemajuan dapat ditegakkan.

Good Idea dapat ditemukan dengan keterbukaan pemikiran atau fleksibilitas pola pikir (tidak kaku). Ide juga dapat dimunculkan dengan keterbukaan perspektif, artinya tidak menjadi individu yang one absolute perspective sehingga mendiskreditkan perspektif lain atau menganggap gagasannya yang paling baik tanpa menimbang gagasan lain. Keterbukaan perspektif juga dapat dimanifestasikan dalam aktivitas brainstorming. Brainstorming adalah proses pengumpulan ide lewat urun rembug atau curah ide pendapat masing-masing peserta diskusi.

Good Peformance

Peformance atau peforma dapat diartikan sebagai penampilan atau kinerja. Peforma dapat dinilai berdasarkan kualitas fungsional, kualitas visual, atau kepuasan pihak tertentu.

Good Performance atau kinerja yang baik adalah hasil nyata dari kebiasaan dan ide yang telah dibentuk. Ketika generasi memiliki kebiasaan yang disiplin dan mampu mengembangkan ide-ide segar, maka performanya di sekolah, tempat kerja, atau kehidupan sosial akan terlihat unggul dan menonjol.

Generasi masa kini penting untuk mewujudkan peforma yang baik dan berdaya. Dengan peforma gemilang, maka keberpihakan beragam sektor akan dapat diwujudkan, sehingga penciptaan sistem positif dapat diupayakan. Generasi masa kini yang akan menjadi figur pokok dalam sistem, tentu harus terlibat pada setiap aktivitas penunjangan dan peningkatan sistem (up system). Dengan kinerja maksimal dan potensi yang terlibatkan, maka pemberdayaan sistem bagi kesejahteraan khalayak umum dapat diwujudkan.

Menurut Bouquin, Performa adalah hasil tindakan. Pengukuran performa didefinisikan sebagai “understood as the ex post evaluation of results” atau hasil akhir sebagai evaluasi kerja. Sehingga dapat dimaknai bahwa peforma diraih dengan tindakan nyata, upaya, dan kinerja optimal.

Berdasarkan pembahaan diatas, dimaknai bahwa generasi masa kini penting untuk menciptakan, membangun, menularkan, dan memilah kebiasaan baik bagi dirinya dan khalayak lain. Pembiasaan rutinitas positif mampu memberikan stimulus energi baik bagi kehidupannya dan kehidupan masyarakat sekitar.

Menjadi generasi yang selalu memunculkan ide atau gagasan guna peningkatan mutu diri dan mutu sistem. Generasi yang tidak terlalu eksklusif dan konservatif terhadap beragam perspektif, sehingga mampu menciptakan interaksi ide yang menjadi trigger transformasi kemajuan dan peningkatan kualitas.

Kebiasaan baik membentuk cara berpikir, ide yang baik mengarahkan tujuan, dan kinerja yang baik membuktikan hasilnya. Jika ketiganya berjalan beriringan, maka kesuksesan bukan lagi hal yang mustahil.

 

REFERENSI :

Arief, M. Miftah dkk. 2022. “Teori Habit Perspektif Psikologi Dan Pendidikan Islam”. Ri'ayah. Vol. 7, No. 1.

Post a Comment

0 Comments