PERSONA GENERASI MASA KINI DALAM TUNTUTAN PRODUKTIF DAN PROAKTIF

 

BERDIAM TERTUMPUK KEMUSYKILAN, BERGERAK TERLENGGANG HARAPAN :

PERSONA GENERASI MASA KINI DALAM TUNTUTAN PRODUKTIF DAN PROAKTIF


Source gambar : blog.shift4shop.com

Konteks Masalah

Zaman yang serba instan dan kompleksifitas kebutuhan yang tinggi, menuntut masyarakat masa kini untuk lebih beradaptasi dengan dinamika ketertuntutan yang terus melambung. Bentuk adaptasi yang dimaksutkan adalah kemampuan memahami dan menyediakan kebutuhan zaman yang terus meningkat.

Transformasi di berbagai bidang membawa dampak pada tuntutan kebutuhan yang semakin tidak sederhana. Faktor peliknya kebutuhan pada zaman sekarang diantaranya disebabkan oleh berkurangnya batas interaksi karena globalisasi (interaksi tanpa batas manusia), terciptanya standar dan gaya hidup baru, perkembangan teknologi menjadi domain pokok baru, persaingan dunia kerja, kebutuhan emosional yang meningkat, dan faktor kesehatan atau lingkungan yang menuntut gaya hidup baru.

Proses hubungan antar bangsa dan antar negara merupakan suatu fenomena yang menandai era globalisasi, hal itu terjadi tanpa adanya keterkaitan batas-batas bio sosial politik maupun geo nasional ideologis. Seluruh dunia membentuk diri menjadi satu dan saling berketergantungan globalisasi, ketergantungan tersebut tidak hanya terjadi pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (iptek), tetapi juga dalam bidang politik ekonomi, sosial, dan budaya, termasuk dalam bidang pendidikan.

Terciptanya standar atau gaya hidup baru juga menjadi sekian tanda dari untaian kerumitan kebutuhan masa kini. Kebutuhan akan keterikutan tren dan mode masa kini menjadi tidak terelakkan, masyarakat bahkan tak segan untuk berjuang bahkan berkorban demi memenuhi tren atau mode baru. Misal saja munculnya tren pemakaian Iphone, dimana terbunyikan kata  “Jika tidak Iphone maka bukan sirkel kami”, hal ini menunjukkan standarisasi baru jika tidak memiliki Iphone diartikan sebagai masyarakat yang tertinggal zaman dan cenderung tidak modis.

Menarik dibahaskan bahwa teknologi menjadi kebutuhan pokok baru yang tidak bisa terpisahkan. Pada zaman sekarang kebutuhan tidak lagi sekadar sandang, pangan, papan, tapi juga akses internet, gadget, aplikasi, dan informasi real-time. Manusia masa kini membutuhkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan, menjadi alat efektifitas kebutuhan, menjadi media optimalisasi sistem, atau hanya sekedar sebagai hiburan semata. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat masa kini terhadap teknologi tidak bisa terelakkan. Namun dari ketermudahan yang didapat, tentu dampak negatif teknologi tidak boleh dihiraukan.

Persaingan dunia kerja saat ini semakin ketat dan tinggi. Jika sebelumnya para pelamar kerja hanya berpikir bagaimana bersaing dengan kawan sejawat lulusan Indonesia, kini para pelamar kerja harus lebih giat meningkatkan potensi diri karena telah memasuki era globalisasi persaingan dunia kerja yang tidak hanya bersaing dengan lulusan perguruan tinggi nasional tetapi juga pekerja asing yang masuk ke Indonesia.

Bahkan tidak hanya itu, masyarakat masa kini juga harus bersaing dengan teknologi dalam sektor pekerjaan. Tuntutan hidup yang diciptakan oleh teknologi semakin banyak. Dimana dengan kemajuan teknologi, kebutuhan pekerjaan semakin pelik. Hal ini menuntut generasi yang akan terjun di dunia kerja harus memiliki ketrampilan dan kompetensi yang tidak sederhana. Bahkan teknologi juga siap menggeser manusia jika manusia tidak mampu beradaptasi, tidak bertransformasi, tidak produktif, dan tidak proaktif.

Menjadi Persona yang Produktif dan Proaktif

Berdasarkan sekian konteks yang dibahaskan diatas, disimpulkan bahwa masyarakat masa kini tidak bisa tinggal diam atas berbagai cerita tang telah digoreskan oleh kemajuan zaman khusunya kemajuan teknologi. Masyarakat khususnya generasi masa kini harus senantiasa aktif dalam menafsiri dan menyikapi kebutuhan era sekarang.

Generasi masa kini sebagai laskar muda di berbagai sektor tentu menjadi daya utama yang menggerakkan ekosistem positif guna menyikapi kompleksifitas kebutuhan zaman. Dengan itu, generasi masa kini dituntut untuk selalu produktif dan proaktif.

Produktif adalah suatu aktivitas yang mampu menghasilkan suatu hal atau manfaat dari apa yang dikerjakan. Menurut Umi dalam Sinungan, kerja produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan cara kerja yang sudah baik.

Sedangkan proaktif adalah pembebaskan pikiran memilih apa pun ide dan tindakan kreatif yang terlintas di kepala. Artinya, proaktif adalah sebuah bentuk mengungkapkan ide kreatifitas dengan menindih rasa khawatir dan malu, sehingga dapat menjadi sebuah awalan atau inisiasi positif kedepan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif saja.

Berikut kegiatan produktif yang bisa dilakukan generasi masa kini 

1. Mengembangkan Keterampilan, Upgrade keterampilan abad-21

Poin pertama yang penting untu dibahaskan adalah seputar keterampilam, mengingat keterampilan adalah kunci untuk survive menghadapi segala tuntutan apalagi menyangkut kebutuhan. Keterampilan yang dituntut tentu menjadi sangat kompleks mengingat zaman semakin berkembang justru menjadi tidak sederhana.

Keterampilan zaman sekarang yang perlu dikuasai tentu adalah kemampuan penguasaan IT seperti desain grafis, coding, editing video, operator digital platform, dan digital marketing. Kemampuan abad-21 yang dapat dikembangkan adalah keterampilan dalam komunikasi, kecakapan berkolaborasi, kecakapan kreativitas pemikiran.

Menarik dibahaskan tentang keterampilan komunikasi yang menyangkut kemampuan public speaking, kemampuan retorika, intonasi, dan orientasi membangun komunikasi, dan tak lupa kemampuan berbahasa yang baik bahkan penguasaam bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, dan Jepang.

    2. Meningkatkan Frekuensi Membaca dan Menulis (Kemampuan Literasi)

Membaca menjadi jendela Ilmu dan menulis adalah sarana ekspresi dalam sebuah narasi yang nantinya dapat dibaca kembali oleh orang lain. Membaca menjadi sarana buka kazanah dan menulis menjadi sarana penciptaan aset portofolia produktif dan tentunya bermanfaat bagi orang lain.

Kegiatan membaca dapat dilingkup buku pengembangan diri, biografi tokoh inspiratif, atau isu-isu terkini. Kegiatan menulis seperti menulis blog, artikel opini, atau membuat konten edukatif di media sosial. Menulis jurnal harian untuk melatih refleksi dan perencanaan.      

              3. Membangun Personal Branding

Tidak dapat dipungkiri personal branding atau eksistensi diri menjadi penting di masa kini terlebih penggunaan platform digital semakin pesat. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah membangun akun media sosial secara positif dan profesional. Membuat portofolio digital dengan torehan produktifitas karya. Berkontribusi di komunitas daring atau forum diskusi yang relevan.

              4. Membangun Usaha

Memulai usaha kecil-kecilan terlebih dengan memanfaatkan fitur jualan online atau market place. Bergabung dalam program kewirausahaan pemuda. Belajar tentang manajemen keuangan dan pemasaran digital.

             5. Aktif dalam Kegiatan Sosial

Menjadi bagian komunitas sosial, lingkungan, atau pendidikan. Tidak sungkan membantu kegiatan edukasi pencerdasan anak. Terlibat dalam gerakan pemuda, karang taruna, atau organisasi masyarakat.

             6. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Rutin olahraga, meskipun olahraga ringan. Meditasi dan konsultasi psikolog bila perlu. Membangun gaya hidup sehat seperti mengurangi kebiasaan begadang, tidur cukup, manajemen mental, makan makanan bergizi, mengurangi konsumsi konten toxic.

             7. Menyiapkan Masa Depan (Visioner)

Menyusun rencana karier atau pendidikan jangka panjang. Mengikuti magang atau upgrading skill lingkup profesi. Mempersiapkan tabungan atau investasi kecil sejak dini.

 

Berikut kegiatan proaktif yang bisa dilakukan generasi masa kini :

             1.  Proaktif di Dunia Digital

Membuat konten edukatif, inspiratif, atau kreatif yang membangun. Membanjiri konten digital terkait promosi nilai-nilai positif seperti moderasi, literasi digital, dan moralitas generasi masa kini. Menjadi netien yang bijak, bukan penyebar hoaks atau ujaran kebencian.

             2.  Mengikuti dan Menginisiasi Kegiatan Sosial

Ikut berpartisipasi bahkan mengawali kegiatan bakti sosial misal seperti pengadaan pengobatan gratis, bakti terhadap masyarakat lanjut usia, galang dana bencana alam atau bantuan kemiskinan dan pengayoman terhadap penderita disabilitas,

     3. Aktif dalam Organisasi Masyarakat atau Forum Diskusi

Aktif berdiskusi, memberikan ide, dan berkontribusi dalam program dan kegiatan organisais atau masyarakat. Membantu menyelesaikan masalah, mengawali solusi bahkan kritik yang konstruktif bukan menciptakan kebiasaan destruktif dan toxic di organisasi.

      4. Meningkatkan Kompetensi Mandiri dan Tidak Bosan untuk Berkembang

Belajar hal baru dan mau keluar daru zona nyaman, seperti mengambil kursus online atau membaca buku. Mengembangkan kemampuan “problem solving” dan kepemimpinan. Melatih kemampuan analisa diri dan analisa sosial.

  5. Menjemput Bola, Bukan Menunggu Bola (Mencari Peluang Bukan, Menunggu Kesempatan)

Figur yang proaktif tidak menunggu momen dan kesempatan dengan dalih menghindari resiko, justru menciptakan kesempatan itu dan berani menghadapi resiko selama yang dilakukan adalah sebuah kebenaran

    6. Berpastisipasi dalam Event Perlombaan atau Kompetisi

Mulai aktif melecutkan potensi diri dengan mencoba mendaftar di event perlombaan sesuai keterampilan. Hal ini berguna untuk menambah jam terbang, portofolio dan tentunya pengalaman.

Kegiatan produktif tidak harus diawali dengan sebuah keahlian, melainkan diawali dengan sebuah tekat dan semangat yang tinggi untuk menghasilkan kreasi. Kreasi bukanlah sesuatu yang akan selalu ternilai sempurna, melainkan sebuah hasil adanya yang menjadi bagian warna dari perjalanan proses generasi, kesempurnaan sejati akan ditemukan ketika generasi telah mampu memulai dan berkreasi dengan potensi diri. Bukan kesempurnaan ekspetasi tinggi yang justru menekan dan menjadikan pesimis.

Sikap proaktif perlu ditumbuhkan dan disematkan dalam karakter generasi masa kini. Sikap untuk selalu menginisiasi dan mempelopori interaksi positif yang nantinya mampu menjadikan transformasi ekosistem menuju sumberdaya yang berkualitas. Selalu bergerak dalam pendadaran positif untuk menyikapi beragam fenomena terkini peradaban khususnya menyangkut kebutuhan yang semakin kompleks dan rumit. Tidak hanya berdiam diri yang nantinya hanya menjadikan tertumpuknya kemusykilan yang berujung pada ketertinggalan bahkan keterpurukan.

 

REFERENSI :

Abdillah, Karim dan Tasman Hamami. Pengembangan Kurikulum Menghadapi Tuntutan Kompetensi Abad Ke 21 Di Indonesia. P-ISSN 2620-861X E-ISSN 2620.

Post a Comment

0 Comments